Isu Mangkrak Dipatahkan: Dermaga Mantung Jalan Sesuai Aturan, Bersih dari KKN


Belinyu, Bangka – Sorotan publik terhadap proyek pembangunan Dermaga Penyeberangan Mantung di Kecamatan Belinyu kian panas. Dugaan mangkrak hingga aroma korupsi sempat ramai di ruang publik, terutama setelah pembangunan tahap kedua yang dijadwalkan 2025 tidak berjalan. Namun penelusuran fakta dan keterangan resmi justru membantah habis tudingan tersebut: proyek Mantung tidak terbengkalai, melainkan tertunda akibat kebijakan efisiensi APBN.

Tahap pertama pembangunan dermaga Mantung telah rampung 2024 dengan nilai sekitar Rp23 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Saat ini, proyek memasuki masa pemeliharaan setahun penuh. “Perlu saya tegaskan, tidak ada yang terbengkalai. Tahap pertama sudah selesai sesuai kontrak, sekarang masa pemeliharaan,” ujar Wiratno, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), 1 September 2025.

Wiratno menjelaskan, pembangunan dermaga Mantung memang disusun dalam tiga tahap. Tahap kedua tertunda karena Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang mewajibkan efisiensi APBN, termasuk penundaan sejumlah proyek strategis. “Penundaan ini murni kebijakan fiskal, bukan karena masalah teknis, apalagi korupsi. Tahun 2026 lanjutannya tetap berjalan,” tambahnya.

Pengawasan Berlapis, Sulit Disusupi KKN

Proyek Mantung dibiayai APBN yang dikawal ketat oleh BPK, Inspektorat Jenderal Kemenhub, Kejaksaan, hingga sistem pencegahan korupsi berbasis elektronik milik KPK. Mekanisme berlapis ini menutup celah penyimpangan. Fakta bahwa tahap pertama selesai tepat waktu memperkuat klaim bahwa proyek bersih dari indikasi KKN.

Harapan Ekonomi Warga

Bagi masyarakat Belinyu, pelabuhan Mantung adalah proyek vital. Dermaga ini akan menjadi penghubung utama mobilitas barang, hasil laut, hingga akses masyarakat. “Kami sempat khawatir isu mangkrak itu benar. Tapi setelah ada penjelasan resmi, kami lega. Yang penting jangan sampai berhenti,” kata Syarifudin, warga sekitar.

Fakta Menutup Isu

Dengan data di lapangan, sulit mempertahankan narasi “mangkrak” atau “bermasalah”. Justru proyek Mantung adalah contoh pembangunan yang berjalan sesuai aturan, meski jadwalnya bergeser karena kondisi keuangan negara.

“Perlu saya tegaskan sekali lagi, pelabuhan Mantung bukan proyek terbengkalai. Ia hanya tertunda sementara, tetap masuk prioritas nasional, dan pasti dilanjutkan,” tutup Wiratno.